Risno. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

8. MEMASANG HARDDISK

8.1    Sekilas Tentang Memasang Harddisk


Harddisk adalah komponen yang berjenis IDE seperti halnya drive CD/DVD. Kabel data yang digunakan pun sama seperti yang dipakai untuk memasang drive CD/DVD.

Harddisk merupakan salah satu media penyimpan data pada komputer yang terdiri dari kumpulan piringan magnetis yang keras dan berputar, serta komponen-komponen elektronik lainnya. Harddisk menggunakan piringan datar yang disebut dengan platter, yang pada kedua sisinya dilapisi dengan suatu material yang dirancang agar bisa menyimpan informasi secara magnetis. Platter-platter tersebut disusun dengan melubangi tengahnya dan disusun pada suatu spindle. Platter berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi yang dikendalikan oleh spindle motor yang terhubung pada spindle. Alat elektromagnetik baca tulis khusus yang bernama head terpasang pada slider dan digunakan untuk menyimpan informasi ke dalam piringan atau membacanya. Slider terpasang di atas arm, yang kesemuanya terhubung secara mekanis pada suatu kumpulan tunggal dan tersambung pada permukaan piringan melalui suatu alat yang disebut dengan actuator. Selain itu ada juga logic board mengatur aktifitas komponen-komponen lain dan berkomunikasi dengan PC.

Setiap permukaan pada satu platter bisa menampung sekitar sepuluh milyar bit data yang diorganisasikan pada suatu “potongan” yang lebih besar dengan alasan kemudahan, dan memungkinkan pengaksesan informasi dengan lebih mudah dan cepat. Setiap platter memiliki dua head, satu di atas dan satu lagi di bawah, sehingga harddisk dengan dua platter memiliki empat permukaan dan empat head. Setiap platter menyimpan informasi dalam lingkaran-lingkaran yang disebut dengan track. Kemudian tiap track “dipotong-potong” lagi menjadi beberapa bagian yang disebut dengan sector, yang mana masing-masing sector menampung informasi sebesar 512 bytes.

Seluruh harddisk harus dibuat dengan tingkat presisi yang sangat tinggi karena komponen-komponennya berukuran sangat kecil. Bagian terpenting dari harddisk harus ditempatkan pada suatu tempat yang tidak bisa dimasuki udara untuk memastikan tidak ada benda asing yang masuk dan menempel pada permukaan platter yang bisa menyebabkan kerusakan head.



8.2     Mempersiapkan Alat Bantu Dalam Pemasangan Harddisk

Dalam memasang harddisk, kita membutuhkan beberapa alat sebagai berikut:
1.     Obeng

Obeng adalah perllengkapan untuk memutar sekrup yang digunakan sebagai pengencang maupun pengendur berbagai komponen, seperti casing, motherboard dan kartu espansi. Ada banyak jenis obeng yang umum digunakan, namun yang sering digunakan dalam perakitan adalah obeng minus dan plus. Obeng puls atau biasa disebut blimbing berfungsi memutar skrup atau baut yang beralur plus.

Obeng minus atau biasa disebut obeng gepeng digunakan untuk memutar skrup yang beralur minus. Bisa juga anda menyiapkan berbagai macam ukuran obeng untuk jaga-jaga apabila ada komponen komputer yang memiliki jenis skrup yang unik dan juga bisa menggunakan mur kecil yang memiliki sifat magnet untuk memudahkan mur atau mouter ketika hendak melepasnya atau memasangnya.

2.     Meja
Dalam proses perakitan, sangat penting anda meletakan peralatan dan komponen komputer anda pada tempat yang baik. Jangan meletakan komponen di lantai karena bias terinjak atau hilang tersandung kaki. Sebaiknya anda menggunakan meja yang datar agar komponen-komponenkomputer ataupun peralatan yang terletak di atasnya tidak terjatuh atau menggelinding.

Meja yang bersifat isolator agar tidak menyalurkan aliran listrik, untuk menjaga adanya kejutan listrik. Meja dari plastic atau kayu akan cocok. Gunakan meja yang berukuran agak lebar agar casing maupun komponen-komponen tertampung diatasnya. Jika saat merakit ditemani minuman, lebih baik pisahkan tempat minuman anda untuk memperkecil kemungkinan air mengenai elektronik komputer.posisi merakit terbaik adalah dengan berdiri karena lebih ergonomis dan tidak mudah lelah. Tinggi meja seharusnya setinggi pinggul agar tidak terlalu membungkuk.

3.     Anti listrik statis

Komponen elektronik komputer sangat sensitive dan bias rusak karena adanya efek electo static discharge (ESD). ESD adalah adanya penyaluran arus listrik secara tiba-tiba antara dua objek yang memiliki energy listrik potensial yang berbeda.

Ketika anda membuka komputer atau memegang komponen dengan tangan, ada kemungkinan komponen komputer tersebut rawan terkena efek listrik statis yang bias merusakkan komponen tersebut. Salah satu alat untuk mencegah efek kerusakan listrik statis ke komputer adalah menggunakan wrist strap atau lengkapnya disebut ESD wrist strap. Alat anti listrik statis selain wrist strap juga bias berupa alas anti static. Dengan menggunakan anti static mat, tangan bebas bergerak selama proses perakitan.

4.     Wadah
Wadah digunakan untuk mengelompokan barang-barang kecil seperti sekrup, mounter, dan lainya agar tidak tercecer. Wadah juga digunakan untuk melindungi komponen agar tidak kotor atau rusak. Gunakanlah wadah plastic yang transparan untuk meletakan kaberl-kabel maupun komponen komputer yang berjenis kabel. Untuk komponen elektronik yang rentan terhadap listrik statis ESD, bias menggunakan plastic pembungkus anti static. Untuk mur, skrup atau mounter, silakan letakkan pada wadah plastic tertentu agar tidak kesulitan ketika mencarinya kembali.

5.     Tang
Tang adalah komponen penjepit yang bias jadi diperlukan dalam proses perakitan komputer. Tang bias membantu anda menjepit dan mencatut komponen-komponen casing yang harus disingkirkan namun tidak bisa disingkirkan secara manual menggunakan obeng atau tangan.

6.     Pinset
Pinset adalah komponen yang berguna menjepit atau mengambil komponen-komponen kecil seperti kabel dimotherboard, kepala jumper di harddisk atau drive optic atau motherboard


Tanpa pinset bisa dipastikan akan sangat sulit buntuk mengambil kepala jumper dibelakang harddisk atau drive optic karena ukurnanya sangat kecil dan tidak bisa dengan menggunakan tangan kosong saja.


8.3     Trend Perkembangan Harddisk

Kita dapat membedakan harddisk berdasarkan tipenya, yaitu seperti tabel dibawah ini:


Nama Standar
Ketebalan
Kapasitas Penampungan
Platters (Max)
5.25" FH
146 mm
47 GB
14
5.25" HH
146 mm
19.3 GB
4
3.5"
102 mm
1.2 TB
5
2.5"
69.9 mm
250 GB
3
1.8" (PCMCIA)
54 mm
100 GB

1.8" (ATA-7 LIF)
53.8 mm



Ukuran dari platter adalah hal utama yang menentukan ukuran hard disk secara keseluruhan, yang juga sering disebut dengan form factor. Setiap harddisk diproduksi dengan berbagai jenis form factor yang standar, diantaranya 5.25-inchi, 3.5-inchi, 2.5-inchi, PC Card dan CompactFlash.

Jika seseorang membicarakan tentang “harddisk 3.5-inchi”, sesungguhnya itu mengacu pada form factor disk tersebut, dan biasanya form factor diberi nama berdasarkan ukuran dari platter. Tabel berikut menginformasikan tentang ukuran platter yang biasanya digunakan pada hard disk untuk PC.



Secara logika, dengan memperbesar ukuran platter ukuran harddisk juga akan semakin besar. Namun pada kenyataannya malah sebaliknya, semakin lama ukuran platter malah semakin kecil, tapi kapasitasnya semakin besar. Kira-kira kenapa hal ini bisa terjadi? Berikut ini ada beberapa alasan mengapa ukuran platter bisa semakin kecil:
·         Enhanced Rigidity: Kepadatan suatu platter mengacu pada seberapa keras platter tersebut. Platter yang keras sangat tahan terhadap goncangan dan getaran, dan sangat cocok dipasangkan pada spindle berkecepatan tinggi dan komponen berkecepatan tinggi lainnya. Mengurangi ukuran platter setengahnya akan menghasilkan kerapatan empat kali lipat.

·         Manufacturing Ease: Keseragaman dan kerataan suatu platter sangat menentukan kualitasnya. Idealnya platter harus datar (flat) dan konsisten. Platter yang kurang sempurna dalam pembuatannya akan menyebabkan resiko kehilangan data dikarenakan head akan menyentuh permukaan yang tidak rata pada platter tersebut. Dengan platter yang lebih kecil, resiko kegagalan dalam pembuatannya juga bisa diperkecil.

·         Mass Reduction: Agar lebih cepat, spindle hard disk ditambah kecepatannya. Platter yang lebih kecil lebih mudah diputar dan membutuhkan motor yang tidak terlalu besar. Dan juga lebih cepat diputar ketika posisi platter sedang berhenti.

·         Power Conservation: Daya yang diperlukan suatu PC benar-benar sangat diperhatikan saat ini, terutama pada komputer portabel. Harddisk yang lebih kecil membutuhkan lebih sedikit daya daripada yang besar.

·         Noise and Head Reduction: Dengan adanya enhanced regidity, manufacturing ease, mass reduction dan power conservation, menyebabkan ukuran head dan suara bising harddisk menjadi berkurang.

·         Improve Seek Performance: Mengurangi ukuran platter berarti mengurangi jarak yang diperlukan actuator untuk menggerakkan head pada setiap sisi ketika melakukan pencarian lokasi secara acak, sehingga meningkatkan seek time serta proses penulisan dan pembacaan secara acak pun menjadi lebih cepat.



Harddisk 3.5"
Harddisk 2.5"


8.4     Mempersiapkan dan Mengkonfigurasi Harddisk

Jika anda rasa satu harddisk tidak mencukupi, maka anda boleh tambah satu lagi. Jika anda ingin menambah harddisk baru, maka jadikan harddisk baru tersebut sebagai primary slave.

Keluarkan harddisk kedua anda. Dengan melakukan  ‘jumper setting’, tetapkan jumper harddisk kedua ini sebagai slave. Masukkannya pada ‘harddisk bay’ yang masih kosong pada ATX casing dan kencangkan bautnya.

Sambungkan soket kosong (yang terletak di tengah kabel IDE primary) pada IDE Connector harddisk kedua tadi. Akhir sekali, ambil kabel soket power supply unit dan sambungkannya pada Power Connector di harddisk kedua ini.
-   harddisk pertama disambungkan pada primary connector pada tetapan master.
-   harddisk kedua disambungkan pada primary connector pada tetapan slave.


Maka konfigurasi sambungan pada sistem ini sekarang adalah:
-   harddisk pertama merupakan device primary master
-   harddisk kedua merupakan device primary slave

8.5     Membedakan Jenis-Jenis Konektor IDE

IDE merupakan interface yang digunakan untuk menyambung harddisk dan optical drive (CD-ROM, DVD-ROM, CD writer dan sebagainya). Ini karena hanya harddisk dan optical drive saja yang mempunyai IDE Connector pada device, dan ia disambung pada motherboard yang juga mempunyai IDE Connector dengan menggunakan kabel IDE (lihat gambar di bawah).

Di motherboard, terdapat dua IDE Connector. IDE Connector yang pertama, dinamakan sebagai Primary IDE Connector, atau hanya 'Primary Connector'. IDE Connector kedua dinamakan sebagai 'Secondary IDE Connector', atau hanya 'Secondary Connector'. Pada harddisk dan CD-ROM terdapat hanya satu IDE connector, dan IDE connector pada device ini (harddisk dan CD-ROM) disambungkan sama ada ke Primary Connector atau Secondary Connector di motherboard dengan menggunakan kabel IDE.
  Gambar IDE Connector pada motherboard

Terdapat tiga buah soket yang sama bentuk pada kabel IDE (seperti gambar kabel IDE di atas). Satu soket di ujung kabel (No 1, jaraknya jauh sedikit dibanding dengan soket sebelahnya) akan disambungkan pada IDE Connector di motherboard dan selebihnya disambungkan pada IDE Connector yang terdapat pada device IDE (device IDE = harddisk dan optical drive). Karena terdapat dua soket (tidak termasuk soket  No 1 yang disambungkan pada motherboard) , maka hanya dua device IDE dapat disambungkan pada satu kabel. Soket No 1 pula disambungkan ke IDE Connector yang terdapat pada motherboard. Dengan kata lain, ada tiga soket IDE pada satu kabel. Satu soket untuk disambung pada motherboard. Dua soket masing-masing untuk satu optical drive atau hard disk.

Contohnya,
Soket 1 = sambung ke motherboard
Soket 2 = sambung ke CD-ROM
Soket 3 = sambung ke harddisk
Jadi oleh karena ada dua IDE Connector pada motherboard (primary dan slave), maka anda dapat masukkan maksimum empat device IDE ( 2 device satu kabel x 2 kabel IDE) pada satu sistem komputer.


8.6     Langkah-Langkah Memasang Harddisk

Pertama-tama buka bungkus harddisk, lalu lihat dibagian punggung harddisk untuk melihat spesifikasi harddisk tersebut. Di punggung harddisk juga lazim terdapat informasi mengenai konfigurasi jumper dan cara instalasi harddisk tersebut menurut versi pembuatnya.

Pastikan lokasi IDE connector pada motherboard, seperti dalam gambar IDE Connector pada motherboard di atas. Pastikan yang satu Primary IDE Connector dan Secondary IDE Connector.

Pada satu bagian tepi harddisk, anda akan dapati tiga bagian (lihat gambar di bawah).

Paling kiri adalah IDE Connector , ini disambungkan pada kabel IDE, slot pin di tengah disebut sebagai 'Drive Mode Select Jumpers': (atau  'jumper pins'). Paling kanan adalah DC Input, atau Power Connector (connector ini akan disambungkan ke power supply unit).

IDE Connector: Harddisk (dan optical drive) disambungkan ke motherboard melalui kabel IDE. Drive Mode Select Jumpers atau 'jumper pins'. Di bagian jumper pins ini terdapat sebuah pin kecil yang bisa dicopot. Pin ini disebut sebagai ‘jumper’. 
Gambar menunjukkan jumper yang bisa dicopot

Jika anda lihat pada bagian atas harddisk, anda akan lihat satu keterangan dalam bentuk diagram mengenai ‘jumper setting’ harddisk tersebut. Diagram itu merupakan panduan tentang kedudukan ‘jumper’ pada jumper pins, dan ada Master atau Slave. Anda akan diberitahu apa itu Master dan Slave kemudian. Buat sementara waktu, anda hanya perlu tahu bahwa harddisk (dan juga optical drive) boleh dijadikan sebagai Master atau Slave dengan mengubah jumper yang terdapat padanya.

Saya akan menunjukkan contoh untuk menukarkan jumper mengikuti diagram yang diberi dengan bantuan ketiga-tiga gambar di bawah. Katakan diagram yang terdapat pada harddisk saya adalah seperti gambar kiri di bawah, maka kedudukan jumper pada Slave adalah seperti gambar tengah (yaitu pasangan pin yang keempat dari kiri) dan bagi Master, tiada pin diperlukan seperti gambar kanan.








             
Kedudukan jumper pada tetapan Slave yaitu pasangan pin keempat dari kiri. Atau tanpa jumper untuk Master.

Power Connector: Atau DC Input ('Direct Current'). Di sinilah tempat elektrik yang diperlukan harddisk (dan juga optical drive) disalurkan. Ia disambungkan ke Power Supply Unit.

Sekarang, untuk mulai memasang hard disk, saya hendak anda memastikan harddisk anda pada konfigurasi  ‘master’. (PERHATIAN: silahkan perhatikan panduan ‘jumper setting’ yang ada pada harddisk anda. Karena setiap harddisk mempunyai ‘jumper setting’-nya sendiri.


Harddisk anda mungkin mempunyai ‘jumper setting’ yang berlainan dengan apa yang saya gunakan dalam tutorial ini). Setelah menetapkan kedudukan jumper sebagai master, masukkan harddisk pada ‘hard disk bay’ di ATX casing.

Pastikan kedudukan lubang skru pada harddisk sesuai dengan ruang pada ATX casing, seperti gambar kiri di bawah. Kemudian kencangkan baut tersebut pada ruang yang disediakan pada kedua sisi ATX casing.

  
Pastikan lubang sekrup pada harddisk drive dan ATX casing sesuai sebelum disekrupkan. Keluarkan kabel IDE dari kotak motherboard (Kabel IDE  terdapat dalam kotak motherboard dan dalam kotak optical device). Masukkan soket kabel IDE No 1 seperti gambar di muka sebelum ini ke primary connector pada motherboard.


Terakhir, ambil kabel soket power supply unit yang berbentuk seperti gambar di bawah dan sambungkannya pada power connector harddisk.

Pastikan semua sambungan kabel sudah kuat dan kencang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: